Gagal Paham Tentang Islam



Prakata 

Dengan Nama Allah, Tuhan sekalian alam. Salam sejahtera atas mereka yang teguh dijalan Islam. 

Sahabat beradab sekalian yang kami banggakan, kami hadirkan sedikit pengetahuan dalam bentuk tulisan, semoga bisa bermanfaat bagi dunia dan akhirat kalian. terus semangat memperluas pengetahuan karena itu jalan menuju kebahagiaan.

GAGAL PAHAM TENTANG ISLAM 

Disini penulis akan memaparkan secara singkat dan tidak banyak menukil, karena penulis pikir, cukuplah akal sehat mencernanya secara jujur.

Seringkali liberalis menyanggah argumen cendikiawan muslim (ulama) dengan pernyataan "pelajari dulu paham kami, jangan asal justifikasi", kurang lebihnya seperti itu. Tetapi ironisnya, mereka juga tidak mau memvalidasi pemahaman mereka akan Islam secara utuh dan jujur. Maka kontras pada pandangan awam, jika bukan karena kedunguan, maka - seakan-akan - mereka bergerak dengan misi vandalistis terhadap kemurnian Islam.

Sebelum menjustifikasi Islam adalah sama dengan agama lainnya; "candu belaka", sebagai seorang yang bernalar, haruslah mengkaji secara mendalam bagaimana esensi islam itu sendiri. Karena islam berbeda dengan yahudi dan nasrani yang terungkap mengubah dan merusak titah Tuhan yang diturunkan kepada mereka sebagai pedoman.

Risalah Islam terjaga, selain jaminan langsung dari Tuhan, periwayatannya juga dinukil dengan jujur melalui sanad, sebuah metodologi yang tidak ditemukan dalam agama lain, tidak juga ditemukan dalam konsep keilmiahan barat. Jika barat mensyaratkan logis dan empiris, maka Islam lebih dari itu; diantaranya mensyaratkan akhlakulkariimah bagi si informan (baca: 'adalatur-ruwah). Dengan demikian Islam tidak sama "candu" seperti agama yang lainnya, bahkan Islam lebih ilmiah dan autentik daripada wajah keilmuan barat.

Islam seringkali dianggap statis (jumud) karena sikap oknum ekstrimis yang tidak memahaminya secara kaffah. Padahal Islam adalah seperangkat ajaran yang dinamis dan komprehensif serta sistem yang universal, dalam artian ajarannya mencakup seluruh tatanan dan kebutuhan hidup manusia, individu dan masyarakat.

Islam bukan budaya, bukan juga sekedar seperangkat norma, karena terbukti dalam catatan-catatan sejarah, masyarakat yang mengimplentasikannya, mereka menjadi masyarakat yang merdeka dan berperadaban. Islam juga bukan ideologi, karena ia adalah pedoman yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui, Pencipta seluruh alam. Jangan samakan Islam dengan ideologi -hasil pikir- manusia!.

Tidak sedikit orang-orang yang katanya pemikir, menganggap Islam adalah beban hidup yang membelenggu kebebasan manusia. Padahal tidak seperti tuduhan mereka yang belum mengerti, Islam - lebih tepatnya - adalah solusi supaya manusia sejahtera dalam menjalani hidup, secara pribadi, kelompok, berbangsa dan bernegara.

Sekali lagi, Islam bukan sebatas ritual peribadatan, tetapi seperangkat sistem yang menata kehidupan demi kesejahteraan universal, lahir maupun batin. Islam juga satu-satunya landasan hidup yang terbukti kebenarannya secara logis dan empiris.

Maka, sebelum berpaham sipilis (sekulerisme, pluralisme, liberalisme) coba pikir ulang! boleh jadi akal anda sedang tidak bernalar. 

Hanya kepada Allah kita memuja dan meminta.[]

-Allahu a'lam-

Oleh: Sigit Perdiansyah 



Komentar

Postingan Populer