Langkah Awal Perbaikan



PRAKATA

Dengan Nama Allah, Tuhan sekalian alam. Salam sejahtera atas mereka yang teguh dijalan Islam. 

sahabat beradab sekalian yang kami banggakan, kami hadirkan sedikit pengetahuan dalam bentuk tulisan, semoga bisa bermanfaat bagi dunia dan akhirat kalian. terus semangat memperluas pengetahuan karena itu jalan menuju kebahagiaan.

LANGKAH AWAL PERBAIKAN 

Banyak asatidz memeberi nasehat kepada kita, perlunya perubahan; pentingnya perbaikan. Dan sekarang kita bertanya, dari mana kita memulai memperbaiki? Maka singkatnya adalah dari hati.

Ini bukan bukan sekedar asumsi, bukan pula sebatas persepsi. Esensinya ini adalah kaidah yang banyak disampaikan oleh para ulama terkemuka dengan berlandaskan pada risalah wahyu yang diriwayatkan secara fair.

Allah berfirman tentang mereka yang selamat dari kehinaan di akhirat:

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih," (QS. Asy-Syu'ara': 89)

Dan dengan tegas Nabi ﷺ bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

"pada jasad itu ada segumpal daging yang apabila ia baik, maka baiklah pula seluruh jasadnya. Dan apabila ia buruk, maka buruklah pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwasanya ia itu adalah hati" (H.R Bukhori Muslim)

Hadits ini sangat luas dan dalam maknanya, diantaranya, memberikan pemahaman kepada kita, bahwa kondisi seseorang adalah tergantung hatinya. Maka ketika kita hendak memperbaiki dan kembali menata diri, lahir maupun batin, maka langkah pertamanya adalah dengan memperbaiki hati.

Lalu bagaimana kita memperbaiki hati? Jawabannya panjang lebar termuat dalam kitab-kitab para ulama yang khususnya membahasnya. Tetapi, secara garis besar adalah dengan takhliyyah (تَخْلِيَّةٌ) dan tahliyyah (تَحْلِيَّةٌ), yaitu dengan membersihkannya dari kotoran, maksiat, dan perbuatan dosa, setelah itu menghiasinya dengan melakukan berbagai amal ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah ﷻ.

Sekali lagi, langkah awal dalam memperbaiki adalah dimulai dari hati. Mulailah benahi, singkirkan hal-hal yang membuatnya sakit, kemudian hiasilah dengan pelbagai keutamaan. Jika tidak, usaha perbaikan kita akan gagal, karena seperti yang diungkapkan oleh Imam Sahl At-Tutstary rahimahullah:

حَرَامٌ عَلَى قَلْبٍ يَدْخُلُهُ النُّوْرُ وَفِيْهِ شَيْءٌ مِمَّا يَكْرَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

"Cahaya tidak bisa masuk pada hati yang didalamnya ada sesuatu yang dibenci oleh Allah ﷻ." 

Dan, Ketika setiap individu berusaha memperbaiki dan menata diri, maka peradaban yang diidamkan pun akan tercipta. Karena biasanya, sesuatu yang mahal, tidak diberikan cuma-cuma.
-Allahu a'lam-

oleh: Sigit Perdiansyah

Referensi:

[1] Al-Qur'an
[2] Jami' al-Kutub at-Tis'ah Apk
[3] Tadzkiroh as-Saami' wa al-Mutakallim, al-Imam Ibnu Jama'ah
[4] 10 Kaidah Penyucian Jiwa, Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr
[5] Pengajaran Para Asatidz 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer